Jumat, 18 Januari 2013

Red Wine Mampu Mencegah Kehadiran Kolesterol “Jahat”?

Menurut para ilmuwan, minum red wine atau anggur merah ditemukan mampu mencegah kehadiran senyawa-senyawa kolesterol yang dihasilkan dari memakan daging merah.
Red Wine Mampu Mencegah Kehadiran Kolesterol Jahat 2 Seperti dikutip The Telegraph, senyawa-senyawa berbahaya dari daging merah dalam aliran darah bisa menciptakan kolesterol “buruk” yang merusak pembuluh darah dan mempertinggi risiko jantung.
Para peneliti menunjukkan bahwa anti-oksidan dalam red wine yang dikenal sebagai polifenol mampu mencegah kehadiran senyawa-senyawa tersebut yang diserap ke dalam aliran darah, di mana dapat menyebabkan kerusakan, demikian laporan Journal of Functional Foods.
Ron Kohen, profesor dari Institute of Drug Research di Hebrew University of Jerusalem, mengatakan hal ini dapat membantu menjelaskan mengapa red wine sering ditemukan mampu mengurangi risiko penyakit jantung.
“Daging diketahui kaya akan lemak tak jenuh ganda dan kolesterol. Hasil kami bisa memberikan penjelasan untuk hubungan antara sering konsumsi daging dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Mengonsumsi produk makanan yang kaya polifenol sebagai bagian dari pola makan secara signifikan mampu mengurangi efek berbahaya,” ujar Kohen.
Selama 4 hari, para peneliti memberi makan sekelompok sukarelawan sehat dengan serangkaian makanan dari potongan daging kalkun gelap dan diminta untuk menghindari daging dan ikan lainnya. Lalu, sebagian dari mereka mengulang program diet 4 hari tersebut, masing-masing dengan memakan kalkun yang setara dengan segelas red wine.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika relawan makan daging saja, mereka mengalami peningkatan kadar senyawa yang dikenal sebagai malondialdehid dalam aliran darah mereka. Mereka juga menunjukkan tingkat lebih besar kolesterol yang sudah dimodifikasi oleh malondialdehid dalam darah mereka.
Setelah empat hari makan daging, tingkat kolesterol dimodifikasi tersebut meningkat sebesar 97 persen. Diperkirakan bahwa kolesterol dimodifikasi tersebut bertanggung jawab atas pengerasan arteri dan pembuatan plak yang menyebabkan penyakit jantung.
Ketika mereka memakan kalkun disertai red wine, meski tingkat kolesterol dimodifikasi tidak berubah, tetapi bisa turun dalam beberapa kasus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar